lagi lagi g ketemu artikel yang bagus dari rumahrenungan.com. kali ini tentang cerita dibalik lagu “Sentuh Hatiku”. buat yang gak tau itu lagu apa, lagu “Sentuh Hatiku” ini adalah lagu rohani agama kristen/katholik yang waktu itu pernah jadi salah satu soundtrack sinetron di Indonesia kalo g gak salah.. 🙂
oh ia, sebagai info aja, daripada dianggap fanatik ato gimana, g sebenernya beragama Budha, cuma g ini sekolah di sekolah katholik, jadi kurang lebih g tau tau dikit lah tentang lagu lagu rohani di agama katholik, karena biasa kalo ada acara kaya rekoleksi/ret2 gitu pasti kita nyanyiin lagu rohani hehe.. jadi g gak ada maksud apa apa, g cuma mo sharing karena menurut g cerita ini tuh menyentuh dan lagu ini juga salah satu lagu yang bagus 🙂
“Lagu ini saya tulis oleh karena inspirasi sebuah kisah nyata sahabat saya yang terjadi 15 tahun yang lalu”, ini adalah kata pembuka Jason sesaat dia selesai menaikkan pujian diatas.
Lima belas tahun yang lalu, ada seorang sahabat dekat saya mendatangi saya sambil menangis dan berkata, “Jason, saya hamil …”
“Masalahnya bukan apa siapa yang menghamili dia”, Jason menjelaskan [dalam penafsiran saya : suku – ras – agama]
Sahabat saya itu berkata, “Saya dihamili Papa saya, Jason…., antarkan saya pulang…”
Sesampai dirumahnya, sahabat saya menyebut mamanya dan berteriak, “Mama, bunuh anak dalam kandungan ini!”
Sejak saat itu juga, hidupnya berubah. Ia hidup dalam belenggu rantai besi. Empat belas tahun kemudian suatu kali ikatan rantai besi ini terlepas dan dia pun mengambil sebilah pisau siap menggoreskan pisau di lengan untuk memutuskan urat nadi.
“Tuhan Yesus, mengapa saya harus mengalami seperti ini?”, air mata sudah habis, “Ampuni saya Tuhan Yesus, saya sudah tidak kuat lagi”. Seketika itu juga ada tangan yang kuat menahan tangannya dan memeluknya, “Aku mengasihi engkau anak-Ku”
Tuhan menunjukkan kepada sahabat saya betapa kelam hidupnya bila ia mengambil komitmen bunuh diri.
“Ampuni papamu, Aku mengasihi engkau”
Air mata pun mulai mengalir. Sahabat saya pulang kembali kerumah.
“Papa”
Papanya terdiam tanpa gerak tanpa suara. Sahabat saya mendekati papanya dan memeluk, “Ampuni saya papa, karena selama empat belas tahun saya tidak dapat mengampuni papa”. Mereka berpelukan dalam tangis kelepasan. Sejak saat itu juga , kehidupan sabahat saya dipulihkan
SENTUH HATIKU
(Lyric dan lagu : Jason)BETAPA KUMENCINTAI
SEGALA YANG T’LAH TERJADI
TAK PERNAH SENDIRI JALANI HIDUP INI
SELALU MENYERTAIBETAPA KUMENYADARI
DI DALAM HIDUPKU INI
KAU SLALU MEMBERI RANCANGAN TERBAIK
OLEH KARENA KASIHREFF :
BAPA, SENTUH HATIKU, UBAH HIDUPKU
MENJADI YANG BARU
BAGAI EMAS YANG MURNI
KAU MEMBENTUK BEJANA HATIKU
BAPA, AJARKU MENGERTI SEBUAH KASIH
YANG SELALU MEMBERI
BAGAI AIR MENGALIR
YANG TIADA PERNAH BERHENTIYesaya 61:2-3 : “untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka “pohon tarbantin kebenaran”, “tanaman TUHAN” untuk memperlihatkan keagungan-Nya.”
Sahabat Jason telah menyingkirkan :
* abu dari kepalanya
* kain kabung
* semangat yang pudar
* dan terlebih segala akar-akar kepahitan dan kekecewaan
Sebab ituYesaya 61:7 : “Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu dua kali lipat, dan sebagai ganti noda dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan mendapat warisan dua kali lipat di negerimu dan sukacita abadi akan menjadi kepunyaanmu.”
Ia telah mendapatkan gantinya dua kali lipat
Maukah Anda mendapatkan gantinya juga?