• bangun pagi.. pala koq berat yah?
    wah udah.. mendingan gak masuk sekolah daripada nanti g kenapa kenapa..
    terus g tidur lagi sampai jam setengah 12..
    waduh kebablasan banget yah g tidur hehe.. 😛

    belom nyapu, belom masak nasi, perut udah laper pula.. wahhh hari ini g merasakan efek jelek dari bangun kesiangan nih.. hehe. .stelah beres beres dan masak nasi.. g cari cari ciken naget di kulkas.. masi ada 6 potong.. lumayan lah.. g goreng, terus g makan pake nasi yang pas banget mateng selesai g goreng ciken naget hehe..

    abis itu g tanya temen temen g ada acara apa disekolah, katanya gak ada apa apa.. senangnya hatiku.. gak masuk jadi gak sia sia haha..
    terus setelah itu g nonton DVD.. bleach.. tau kan? gak mungkin gak tau lah.. bagus gitu koq animenya hehe.. nonton bleach sampe malem g.. makan malem g beli mi tek tek yang lewat depan rumah.. g bantai tu DVD 1 keping.. tapi blom selesai nih sampe sekarang.. walaupun udah diselingi ngepost di blog g hahaha..

    so, today is.. entertaining^^

    Tags:

  • Uncategorized 20.11.2008 152 Comments
    Wah setelah sekian lama mencari cari.. akhirnya ketemu juga cerita ini di komputer g.. cerita dibawah ini menceritakan kisah cinta seorang perempuan yang tragis dan sangat menyentuh hati.. g suka banget cerita ini.. langsung aja deh ya.. silahkan dibaca dan diresapi makna dari ceritanya..Dear all, sharing dibawah ini adalah pemenang dari kegiatan “SK Valentine Writing Contest”, yaitu lomba membuat tulisan ttg Valentine bulan Februari lalu yg diadakan di milis Single Katolik

    Sesuai dgn permintaan penulisnya, yaitu Milky, supaya email ini dapat disebarluaskan dengan harapan dia dapat bertemu kembali dgn kekasihnya yg dulu. Karena cerita ini true story yg dialami oleh Milky sendiri. Marilah kita sama2 doakan agar Milky dapat meraih kembali cintanya dan membantunya dgn cara menyebarluaskan cerita ini.

    From : Milky Lie (milky_lie@yahoo.com)

    Cinta yg tak dapat kuraih

    Dear Milist,

    Di hari Valentine ini, saya ingin mensharingkan kehidupan pribadi saya. Semoga sharing ini dapat memberikan warna baru akan arti cinta untuk rekan-rekan semua.

    Saya berasal dari keluarga blasteran dimana papa saya berasal dari Indonesia, sedangkan mama saya berasal dari Amrik. Dilahirkan sebagai anak tunggal dari keluarga yang memiliki segalanya, seharusnya merupakan kebahagiaan untuk saya. Segala yang saya inginkan, pasti akan dipenuhi. Kedua orang tua saya termasuk yang berpikir, dengan harta dan kekayaan, saya dapat bahagia.

    Kejadian buruk menimpa saya, ketika saya duduk di SMP kelas 2. ketika itu saya ikut didalam pesta ulang tahun teman baik saya. Siapa yang menyangka kalau ada seorang teman saya yang menaruh obat tidur ke dalam gelas minuman saya pada saat itu. Akhirnya saya pun tidak sadarkan diri. Ketika terbangun, saya sudah berada dalam kamar dalam keadaan tubuh telanjang. Disampingku seorang teman, yg merupakan teman satu gank ku juga sdg tertidur dan keadaan telanjang pula. Saya bingung dan marah, saya memaki dan melemparkan semua barang-barang yg ada disana ketubuh lelaki bejad itu, yang sudah tega menyetubuhi saya ketika tidak sadarkan diri. Tetapi apa yang dikatakan “bajingan” itu ? Dia katakan bahwa dia mencintai saya. Dia lakukan ini karena dia sayang dan cinta kepada saya. Apakah cinta dan sayang dihargai dan di nilai dengan tubuh dan sex ? Dia menangis dan berlutut untuk meminta maaf. Ketika itu Perasaan saya hancur. Saya melihat masa depan saya menjadi suram. saya jijik dengan dia dan terlebih dengan tubuh saya sendiri. Saya ingin bunuh diri, tetapi dia menahan saya. Nasi sudah menjadi bubur, karena kelalaian saya, akhirnya saya harus dirusak oleh teman saya sendiri.

    Akhirnya, saya pun mulai merokok, minum minuman keras dan terakhir saya mengkonsumsi obat-obatan. Itu semua untuk menghilangkan bayangan dari “malam laknat” yang harus saya alami. Saya berniat menghancurkan diri saya, kecantikan saya dan segalanya yang sudah membuat saya hancur. Bahkan dua kali saya mengalami kecelakaan ketika saya menyetir mobil, yang akhirnya membuat saya harus mengalami dua kali operasi plastik pada wajah saya.

    Kejadian keduapun terjadi. Ketika “bajingan” itu mulai mengajak dan memaksa saya untuk melakukan hubungan seks kembali. Saya sudah menolak dan saya marah dengannya, tetapi dia menggunakan ancaman unt melaporkan kepada kedua orang tua saya. Saya tidak ingin menyakiti perasaan kedua orang tua saya, yang sudah mempercayai dan membesarkan saya. Akhirnya dengan terlebih dulu saya mencekoki diri saya dengan obat tidur, kejadian itupun kembali terjadi disalah satu rumah yang saya miliki. Karena saya memang memiliki beberapa rumah di beberapa kota.

    Buah dari kejadian itu, akhirnya membuat saya pun pregnant. Saya bingung, takut dan tidak tahu harus berbuat apa. Tidak mungkin saya melahirkan benih dari lelaki bejad seperti dia. Bagaimana dengan masa depan dan kebahagiaan saya ? Akhirnya seorang diri dengan menggunakan obat-obatan, bayi itupun harus keluar dalam keadaan meninggal dan berakhir wc kamar mandi. Sedih, sakit hancur, dan berdosa, itulah semua perasaan saya ketika itu.

    Kejadian ketiga dengan ancaman yg sama, mulai dilancarkan lagi. Tetapi untuk kali ini saya sudah berniat menolaknya, apapun ancaman dan alasannya. Saat itu saya mulai mengenal seseorang di kota lain. Orangnya baik, ramah dan enak diajak bicara. Saya mengenalnya dari salah seorang teman baik saya yang pindah ke kota tersebut. Karena mengenalnya, yang membuat saya terus kuat bertahan untuk menolak ajakan dan godaan dari lelaki bejad itu.

    Saya mulai menyukai orang ini (sebut saja A). awalnya hanya iseng ngobrol lewat telepon, tetapi lama kelamaan saya benar-benar menyukai. Dia orang yang sederhana, bukan berasal dari keluarga yang kaya tetapi cukup, dan memiliki wawasan yang luas walaupun masih smp. Wajahnya pun tidak ganteng, tidak tinggi dan terlihat malu-malu kalau diperhatikan. Tetapi dari dia banyak hal yang saya pelajari, yang dulu mungkin terpikir pun tidak pernah. Dulu yang kemana-mana saya selalu menggunakan BMW merah kesayangan saya, makan direstaurant berbintang dan berpakaian yg serba bermerek, mulai belajar yang namanya naik bus kota, makan direstaurant sederhana, dan berpakaian yang tidak terlalu mahal.

    Kala saya membutuhkan teman untuk bercerita, dia selalu sedia mendengarkan. Bahkan seringkali dia telat makan, karena harus menerima telepon dari saya. Memang itulah karakternya yang selalu mau mendengarkan masalah-masalah orang. Teman saya sendiri yang mengatakannya, karena dia pun selalu curhat dengannya. Menelpon atau bertemu dengannya, adalah waktu yang paling saya selalu nantikan. Waktu-waktu jam sekolah, adalah waktu yang paling menyebalkan dan terasa lama sekali.

    Akhirnya pada bulan February, walaupun saya takut, tetapi saya menceritakan seluruh kehidupan saya kepadanya. Semua ini karena saya ingin jujur dan ingin mengetahui reaksi darinya, walau jauh dalam hati, sayapun takut kalau dia akan menjauhi dan menolak saya. Tetapi reaksi yg ada sungguh diluar dugaan saya. Dia dapat menerima kekurangan saya. Bahkan menasehati dan membimbing saya untuk lepas dari segala kecanduan saya. Anehnya, saya pun mau dan menurutinya. Dengan kesabaran dan pengertiannya, saya mulai mengurangi “jatah” kecanduan yang saya gunakan.

    Sebulan kemudian, saya menyatakan menyukainya. Saat itu dia tidak menerima maupun menolak saya, dan meminta waktu untuk berpikir. Saya sangat takut, apakah dia akan menolak karena keadaan saya yang sudah tidak “virgin” dan kehidupan gelap lainnya. Apakah dia dapat menerima kalau cewe yang “menembak” terlebih dahulu. Semua ketakutan itu menghantui pikiran saya. Takut kalau dia menjauhi saya, dan takut penolakan itu akan membuat saya down dan jatuh ke dalam kesepian dan kehidupan gelap kembali.

    Beberapa hari kemudian, dia mengatakan ganjalan yang membuat dia tidak menjawab langsung pernyataan saya. Semua itu dikarenakan dia minder dengan kekayaan saya, dengan diri saya yang katanya terlalu cantik dan tidak sebanding dengannya. Semua itu yang membuat dia tidak pernah berpikiran untuk berpacaran dengan saya. Dia membantu saya dengan tulus sebagai seorang teman. Tetapi ketika saya tanyakan mengenai “kekurangan” saya, ternyata dia dapat menerima semuanya itu.

    Setelah beberapa bulan berjalan, hubungan kami berjalan dengan baik. Dia bukan seorang yg bermulut manis atau penggombal, tetapi merupakan seorang yang penuh perhatian dengan kepolosannya. Kejujuran didalam hubungan kami, itulah yang diutamakan. Setiap berbicara dan dekat dengannya, saya meraskaan bahagia dan tenang. Dia pun seorang yang sabar, dewasa dan pengertian didalam menjalani hubungan kami. Tidak pernah sekalipun dia mengajak saya untuk berhubungan badan, bahkan kissingpun dia tidak berani. Hanya ketika saya birthday, dia memberikan kissing di pipi. Cinta yang dia berikan didasari oleh perasaan sayang yang tulus, bukan oleh nafsu semata, sungguh membuat saya merasa di hargai dan mengerti akan arti sebuah cinta yang tulus.

    Akhirnya orang tua saya pun mengetahui hubungan saya. Papa sangat marah dan tidak menyetujuinya. Mama hanya diam, dan tidak bicara apa-apa, walau sebenarnya mama tidak melarang. Karena saya sudah bercerita tentang dia kepada mama. Bahkan papa melarang saya untuk pergi menemuinya. Untuk menulis surat pun saya harus sembunyi-sembunyi menulisnya dengan menggunakan lampu kecil di meja belajar saya dan memberikannya melalui pengasuh pribadi yang sudah saya anggap sebagai cici angkat saya sendiri untuk mengirimkannya.

    Sampai suatu hari, papa memberitahukan bahwa saya harus bertunangan dengan anak dari relasi bisnisnya. satu hal yang membuat saya kaget, ternyata orang itu adalah orang yang sudah menghancurkan hidup saya. Lelaki tidak tahu malu, yang berotak mesum dan mencemarkan kesucian saya. Dia gunakan kekayaan dan bisnis orang tuanya unt mendapatkan saya. Papa yang tidak tahu hal ini,begitu menyanjung si “manusia mesum” ini. Papa hanya melihat kekayaan dan status sosial, karena sama-sama dari kalangan atas yang memiliki perusahaan, dibandingkan dengan perasaan saya dalam memilih pasangan. Bahkan rencana untuk bertunangan pun sudah mulai diatur dan pikirkan. Padahal saya seorang anak yang masih duduk di smp. Semua itu papa lakukan unt kemajuan bisnisnya. dan mama tidak bisa berbuat apa-apa.

    Akhirnya saya kabur, dan bersembunyi di rumah yang lainnya yang memang kosong dan hanya sebagai asset ataupun tempat istirahat. Yang membuat saya kembali kerumah adalah karena menuruti kata-kata dari dia yang terus dengan sabar menasehati saya. Akhirnya saya pun kembali, dan hasil dari “pelarian” ini membuat papa mau sedikit mengalah dengan mengundur pertunangan tersebut hingga saya lulus sekolah.

    Beberapa saat kemudian, berita lain yang sangat mengguncangkan saya, bahwa orang tua saya akan bercerai. Ternyata selama ini hubungan mereka sudah retak, tetapi mereka berusaha menutupi dan mempertahankannya. Keputusan pada akhirnya, mereka bertekad untuk berpisah. Karena Mama tidak memiliki sanak saudara, apalagi saat itu mama baru juga melahirkan “adik” baru unt saya. Akhirnya mama memutuskan untuk kembali ke negaranya. Saya yang bingung dan tidak tahu harus memilih, pada Akhirnya memutuskan untuk ikut dengan mama dan adik saya yg turut dibawanya, pergi menyusul mereka ke amrik.

    Saya tidak berani bertemu dengannya. Saya takut, Takut tidak dapat meninggalkannya. Tetapi saya pun tidak tega melihat mama yang pergi dan hanya tinggal bersama seorang baby kecil. Akhirnya saya hanya dapat menulis surat yang saya tulis didalam pesawat. Tanpa kata-kata putus ataupun perpisahan, saya meninggalkan orang yang saya sayangi. Dengan perasaan hancur dan kepedihan, saya meninggalkan negri yang membesarkan saya.

    Satu lagu yang menjadi kenangan bagi saya ketika bersamanya, yang hingga saat ini selalu saya putar dan putar. Lagu ini merupakan ungkapan dari perasaan saya ketika pertama kali saya menyatakan suka kepadanya. Lagu ini pernah kami nyanyikan bersama ketika di telepon, ketika pertama kita resmi jadian. Dengan sedikit memaksa saya meminta dia menyanyi. Dan dengan lucu dan tidak hafal teks, dia mau nyanyi untuk saya. Bagi saya, saat itu sangat berharga dan saya terharu ketika mendengar dia menyanyikan lagu ini. karena kata-kata dari teks itu, adalah gambaran perasaan saya yang tidak dapat terucap untuknya.

    Kini semuanya hanya menjadi kenangan. Saya yang telah meninggalkan dia tanpa alamat, phone number, atau apapun bahkan saya tidak pernah mengiriminya surat maupun menelponya. Pernah saya mendapat kabar dari pengasuh saya, kalau dia beberapa kali mencari saya. Sampai saya kembali ke Indonesia, dan menelponya, tetapi tidak ada yang mengangkatnya, mungkin dia sudah pindah rumah. Hingga saat ini saya berharap untuk dapat bertemu dengannya, walaupun hanya sekedar untuk melihatnya atau mendengar kabarnya. Tetapi untuk menjadi pacarnya, jujur saya katakan saya tidak berani lagi berharap. Sudah terlalu banyak saya menyakitinya. Sudah terlalu kotor diri saya untuknya. Pengorbanan, cinta dan ketulusan yang telah diberikan, membuat saya takut, malu dan minder untuk berharap kepadanya.

    Ternyata harta, kecantikan maupun pendidikan yang tinggi dapat dikalahkan dengan perhatian, kepolosan dan ketulusan yang dimilikinya. Andaikan saya dapat memutar waktu atau bertukar tempat, saya memilih untuk menjadi orang yang dilahirkan biasa, tetapi hidup dengan orang-orang yang mencintai saya.
    Dimanapun dia saat ini, saya menaruh setitik harapan, berharap melalui tulisan ini, dia dapat membacanya dan mengenalinya. Andaikan “miracle” itu ada, `ingin`, `ingin`, `ingin` sekali aku bertemu dengannya. Walaupun hanya satu hari, satu jam, ataupun satu menit. Aku ingin melihatnya, memeluknya dan membisikkan kepadanya, “Aku masih tetap mencintaimu, kamu sudah mengisi hati dan hari-hariku. walau aku tidak dapat memilikimu,tetapi aku bersyukur sudah mengenalmu”.

    Mungkin hanya Tuhan
    Yang tahu segalanya
    Apa yang kuinginkan
    Disaat-saat ini.Oh
    Kau takkan percaya
    Kau selalu dihati
    Haruskah ku menangis
    Tuk` mengatakan yang sesungguhnya
    Kaulah segalanya untukku
    Kaulah curahan hati ini
    Tak mungkin ku melupakanmu
    Tiada lagi yang kuharap hanya kau seorang

    Lagu ini yang pernah saya ketikkan untuknya
    Lagu ini yang pernah saya berikan kepadanya
    Lagu ini yang saya perdengarkan ketika mengatakan suka kepadanya
    Lagu ini yang menjadi harapan untuk saya bertemu dengannya

    With Love
    Milky (Anastasia F.A )

    bener bener cerita yang bagus.. g ambil dari salah satu milis yang g join di yahoo (diawal cerita dah ada juga darimana asal pertamanya) thx juga buat Anastasia F.A buat ceritanya yang bagus ini.

    Tags: ,

  • Personal 20.11.2008 49 Comments

    g mo sekedar sharing aja.. nih g ada cerita cinta yang bagus buat dibaca dan direnungkan.. cerita berikut ini g dapet dari salah satu milis di yahoo.. dan tersimpan di arsip komputer g.. makasih kepada peng-forward dan penulis yang udah bikin cerita yg bagus ini.. enjoy~

    Kami teman akrab dari SMA.
    Dia, Maharani, merupakan salah satu ‘kembang’ di sekolahku dulu.
    Anaknya supel, ramah, pintar, aktif di OSIS dan juga kegiatan ekstra
    kurikuler di sekolah.
    Aku sendiri bukan tipe org yg supel dan jd rebutan cewek2. Aku cuma
    cowok biasa, yang ke sekolah naik bis, dan juga ngga terlalu ngetop
    di kalangan anak ‘gaul’ SMA.
    Satu kelebihanku hanya pd keenceran otakku, yang membuat aku menjadi
    salah satu siswa teladan di sekolah.
    Tapi herannya, kami berdua bisa akrab, dan aku termasuk salah satu
    teman tempat dia curhat masalah2 pribadinya.

    Pertama kali bertemu, terus terang, aku tdk terlalu tertarik.
    Memang dia manis, tapi bukan tipeku. Biasa aja lah.
    Tapi lama-lama kenal, ngobrol, aku jd tertarik dgnnya, dan itu
    membuat
    dia keliatan semakin cantik di mataku setiap hari.
    Aku mengagumi keceriaan dan ketulusan yang dia miliki dalam menjalani
    hidupnya, mensyukuri apa yang dia dapat, dan membantu orang-orang di
    sekitarnya. Dan itu juga yang menurutku membuat dia bisa menjadi
    salah satu ‘kembang’ di sekolah, dan banyak ditaksir teman2 cowok..
    Kira-kira setahun aku kenal dia, aku menyadari bahwa aku sudah jatuh
    cinta sama dia. Tapi, tidak pernah terlintas di otakku untuk
    menyatakan perasaanku
    kepadanya. Karena aku pikir, dia tidak pernah punya rasa cinta
    kepadaku, dan aku
    takut hal itu hanya akan mengubah hubungan kami yg tadinya manis
    menjadi pahit. Terlebih, dia waktu itu punya pacar, dan aku tau,
    dia sangat mencintai pacarnya itu.

    Lulus SMA, aku dapat beasiswa utk melanjutkan sekolah ke negri Paman
    Sam. Jauhnya jarak tdk membuat hubungan kami menjauh.
    Terlebih dgn adanya internet, hampir setiap hari kami selalu kontak
    melalui email, sehingga kami bisa selalu mengetahui keadaan kami
    berdua belum lg dgn chating pd hari2 libur.
    Akhirnya, setelah 6 thn berpacaran, dia putus juga dengan pacarnya
    waktu SMA dulu. Dan walaupun banyak cowok2 yang deketin dia, tapi
    dia tetap memilih sendiri dulu, karena dia mau berkonsentrasi menyelesaikan kuliahnya,
    dan mencari kerjaan begitu lulus kuliah.
    Karena aku jg sambil bekerja sambilan di sini, jadi aku punya sedikit
    uang yang bisa kugunakan untuk menelfon dia minimal sekali sebulan,
    terutama setelah dia putus dari pacarnya.
    Dan sekitar 5 thn kami tdk pernah bertemu muka, aku tetap menyimpan
    rasa cintaku yang paling dalam untuk dia.
    Tapi aku tidak pernah berani untuk mengutarakan cintaku kepadanya.
    Beberapa teman kami mengatakan, kalau dia sebenarnya jg punya
    perasaan yang sama terhadapku, dan itu yang bikin dia tetap bertahan ngga
    punya pacar setelah putus.
    Tapi aku tetap saja tidak yakin, dan tdk pernah memiliki keberanian
    untuk mengatakan cinta kepadanya.
    Aku takut, kalau aku akan mengalami penolakan, dan hubungan kami
    menjadi tidak sebaik dulu lagi.
    Selain itu, setelah dia putus, dari cerita2 dia, aku tau kalau dia
    sempat naksir cowok2 lain, tapi tidak pernah sampai pacaran..
    Sementara, sampai saat ini, aku tidak ada hubungan dekat dgn cewek
    manapun. Aku tetap mencintai dia, walaupun aku tidak berani
    mengutarakan isi hatiku kepadanya…

    Setelah lulus, dia bekerja di salah satu perusahaan swasta, dan
    membuat dia harus banyak tugas ke luar daerah, terutama daerah
    terpencil.
    Sedangkan aku, setelah lulus, mendapat kerja di salah satu perusahaan
    manufacturing di US. Hidup sendiri di negri orang, akhirnya
    membuatkusering berkeinginan untuk punya istri, yang bisa jd pendamping setiaku di sini.
    Dan aku sangat mengharapkan kalau itu adalah Maharani.
    Tapi sekali lagi, kekerdilan hatiku membuat hubungan kami tdk pernah
    mengalami kemajuan, masih sama seperti SMA dulu.

    Setelah tiga tahun kerja, aku memutuskan bahwa aku akan meminta
    Maharani untuk menikah denganku, dan ikut aku ke Amrik.
    Aku mengumpulkan keberanian untuk membicarakan hal itu dengannya.
    Tapi setelah 6 bulan kucoba, setiap aku menelfon dia, aku selalu
    menghadapi ketakutan yang sama. Aku sangat takut membayangkan dia
    akan menolak permintaanku..menolak
    perasaanku kepadanya yang sudah aku simpan selama 9 thn ini…

    Senin, September 2000, aku menelfon Maharani.
    Ibunya bilang, dia dinas ke pedalaman Maluku selama 1 bulan.
    Aku kaget, krn Rani tdk memberitahuku di email.
    Biasanya dia selalu cerita kalau dia akan tugas ke daerah, sehingga
    aku tdk bertanya-tanya kalau dia tdk mengirim email selama jangka
    waktu tertentu. Malam itu, aku tdk bisa tidur. Aku merasa sangat kesepian
    dan kehilangan. Akhirnya..menjelang subuh, aku menghidupkan komputer
    dan…chating.
    Ternyata, pagi itu, aku mendapat teman ngobrol yang sangat asik, dan
    bisa mengurangi rasa sepiku.
    Nadia, teman chatku itu, bilang kalau dia selalu online di situs itu
    setiap hari, pd jam itu. Kami janjian untuk chat lagi besok harinya.
    Setelah seminggu kami chating, aku merasakan getar yg beda pd saat
    aku chating dgn dia. Aku merasa aku mulai jatuh cinta kepadanya.
    Kian lama, omongan kian ‘memanas’, dan akhirnya kami saling terbuka
    bahwa baik aku maupun dia sedang tdk punya siapa2, dan kami
    sebenarnya sudah ingin berumah tangga. Akhirnya, kami sepakat untuk saling mengirim
    pict.
    Ternyata, begitu aku lihat gambarnya, aku terpana….dia merupakan
    teman SMPku dulu!!
    Detik itu juga aku langsung menelfon dia, dan kami bicara di telfon
    sekitar 5 jam!! Pembicaraan berakhir dengan kalimat…AKU AKAN
    MENIKAHI DIA BULAN
    DEPAN!!!
    setelah berbicara dengannya, aku lgsg menelfon kedua orang tuaku di
    jakarta, utk mempersiapkan lamaran.
    Kedua orang tuaku kaget, tapi mrk jg sangat bahagia, krn akhirnya aku
    menikah juga…

    Kemudian, aku lgsg mengurus izin selama 2 bln utk menikah dan
    honeymoon. Setelah menunggu seminggu, izin keluar, dan aku langsung
    ke Jkt.
    Aku sangat berbahagia. Aku tak sabar untuk segera menikah, honey
    moon, dan memboyong istriku ke amrik.
    Maharani belum aku kabari, krn dia belum pulang dr dinasnya.
    Begitu tiba di Jkt, aku sibuk mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan
    untuk melangsungkan pernikahan.
    Dua minggu kemudian, aku dapat email dr Maharani, yang isinya
    mengatakan kalau dia sudah kembali, dan minta maaf tdk memberitahu,
    karena waktu
    itu keputusannya mendadak.
    Membaca email dari dia, aku merasa sebagian hatiku hilang.
    Dan aku sadar, bahwa aku tdk akan pernah bisa memiliki dia.
    Saat itu juga, aku langsung mengangkat gagang telfon utk berbicara
    dengannya.

    Dia sangat kaget sekali mendengar aku ada di jakarta.
    Dan nada suaranya terdengar sangat bahagia.
    Tiba-tiba aku merasakan ketakutan yang amat sangat.
    Aku takut kalau aku telah melakukan kesalahan besar…
    Aku cuma bisa bilang sama dia, kalau aku sengaja tdk memberitahu, krn
    aku ingin memberikan kejutan utknya…

    Sorenya, aku menjemput dia ke kantornya.
    Dan saat melihat dia kembali setelah 7 thn tdk bertemu, aku menyadari
    bahwa dia merupakan wanita yang paling aku cintai dalam hidupku!
    Aku merasa semangat hidupku ada dlm sinar matanya yg berbinar,
    celotehannya, gelak tawanya…
    Aku betul2 sadar kalau aku sedang melakukan hal paling bodoh dalam
    hidupku! Dan tiba-tiba aku merasa sangat takut untuk mengatakan
    kepadanya kalau
    aku akan menikah DUA MINGGU lagi!!!!

    Omongan terus bergulir di antara kami.
    Tapi aku jd kehilangan selera. Aku bingung. Dont know what to
    say..dont know what to do..
    Akhirnya dia memegang tanganku, dan bertanya, “Yoga, elo kenapa? ada
    yg ngga beres? kok gue liat dari tadi kayanya elo aneh sih?”
    Aku menggenggam erat tangannya. Aku ciumi. Dan tiba-tiba air mataku
    menetes. Aku ambil nafas dalam. Aku beranikan diri menatap matanya.
    “Rani, i’m really really sorry for this…but i have to tell you that…i’m here
    coz i’m gonna get married within two weeks, with my old friend,
    Nadia”

    Maharani kelihatan begitu kaget. Dia menatapku tak percaya.
    Kemudian dia lepaskan tangannya dr tanganku.
    Dia tutupi wajahnya dgn kedua tangannya.
    I dont have any idea, dia bakal ngapain.
    Tapi kemudian…kulihat air mata keluar dr celah-celah
    jarinya..dan… dia terisak-isak!
    Pelan-pelan, aku rengkuh tubuh mungilnya. Aku berbisik lembut, “Why
    are you crying, Ran..?”
    Tapi dia tetap menangis, dan aku hanya bisa memperat pelukanku pd
    bahunya. Berbagai macam pikiran melintas di benakku, mengapa Rani
    menangis.
    Does she love me? Is she sad knowing that i’m gonna get married?
    Is she happy?? Tapi aku tetap tdk mendapat gambaran pasti, mengapa
    dia menangis.

    Setelah dia agak tenang dr tangisnya, dia menatapku.
    “Sorry Yog, mgkn elo kaget ngeliat gue nangis. Terus terang, gue
    emang ngga nyangka bakal denger berita ini.
    Gue udah seneng td elo ada di sini, gue pikir emang elo sengaja ke
    sini utk jenguk kampung halaman.
    Sorry Yog, I’m so sorry udah nangis. Gue doain biar elo bahagia.
    Mudah-mudahan aja istri loe baik, krn elo merupakan orang yg sangat
    baik di mata gue.. Beruntung sekali dia bisa menikah ama
    elo…Selamat ya Yog..mudah-mudahan pernikahan elo selalu bahagia…Gue td nangis krn
    gue pikir, elo ke sini utk melamar gue, dan gue udah seneng ngebayangin bakal jd istri
    loe…”

    Aku ngga sanggup denger ucapan dia lagi. “Ran, elo emang baik banget.
    Gue seneng bisa jd temen loe selama ini. Tapi elo salah kalo elo
    pikir gue happy mau nikah ama dia. GUE CINTA AMA ELO, RAN!!!! dan gue ngga
    pernah berani untuk ngomongin ini ke elo. gue takut elo nolak
    gue…gue takut ngerubah persahabatan kita jd hal yg ngga enak. dan walaupun skrg
    udah terlambat, gue cuma mau elo tau, kalo gue udah cinta ama elo sejak 9
    thn yg lalu!! i’m sorry for saying this, but i want you to know that
    i love you….and i wanna love you more, more and more everyday!”
    akhirnya…happy ending deh! Aku ngga jd nikah ama Nadia, tapi sama
    Rani! dan itu pernikahan terkonyol yg pernah ada di bumi ini, i
    think.. krn nama calon mempelai wanita berbeda dgn yang di undangan
    pernikahan… dan aku mempertaruhkan banyak hal utk tetap melakukan
    pernikahan ini. tapi aku ngga peduli!!!!!!
    yg penting, aku dan rani bisa menikah, sesuatu yang ternyata sama-
    sama kami impikan beberapa tahun belakangan ini…
    setelah menikah, kami lgsg terbang ke amrik, dan hidup bahagia
    di sana sampai skrg.

    dgn sharing cerita ini, aku cuma mau bilang ke kalian yg sedang in
    love with someone, jgn pernah takut utk menyatakan rasa cinta kamu ke
    org yg kamu cintai…
    krn kamu ngga sadar, kebahagiaan seperti apa yg akan kamu lepaskan
    kalau kamu ngga menikah dgn dia…

    good luck buat semua org di muka bumi ini yg sedang jatuh cinta…
    mudah2-an kalian semua bisa menikah dgn org yg kalian cintai, dan
    merasakan kebahagiaan seperti yang skrg dirasakan olehku dan istriku,
    Maharani.

    oleh: unknown arthor (g lupa sapa nama pengarang, g dapat ini dari milis yahoo)

    Tags: ,