Tadi g buka buka RumahRenungan.com (website yang isinya tuh cerita cerita bagus yang menyentuh, tentang cinta kasih, persahabatan, dll.. deh..)
terus g ketemu 1 cerita yang menurut g bagus tentang arti persahabatan.. nih langsung aja yah :
Deni adalah anak yang suka mencari-cari kesalahan. Dengan cepat, ia bisa menunjukkan kesalahan temen-temannya, juga Vina, pacarnya. Bahkan kalau ada sesuatu yang terjadi pada dirinya, Deni selalu saja menyalahkan orang lain.
“Aku jatuh karena Jacky buang sampah sembarangan”, kata Deni waktu ia terjatuh di kamar mandi sekolah. “Nilaiku jelek karena Joe selalu menyontekku.” “Aku kemaren terlambat ke sekolah karena Teddy nebeng.” Pokoknya semua selalu karena kesalahan orang lain.
Vina adalah orang yang paling sering menjadi sasaran kekesalan Deni. “Gara-gara kamu aku jatuh, gara-gara kamu aku sakit, gara-gara kamu aku ketinggalan buku, gara-gara kamu pulsaku habis, gara-gara kamu.. gara-gara kamu…”
Suatu saat, Deni sedang berjalan-jalan di taman bersama Vina. Matanya tertuju pada sekelompok lebah yang mengerumuni sarangnya. Timbul keisengannya untuk menganggu lebah-lebah itu. Vina sudah melarangnya, tapi ia tidak peduli. Ia pun mengambil sebuah galah dan menyodok sarang lebah itu dengan keras. Ratusan lebah merasa terusik dan menyerang Deni. Melihat binarang kecil yang begitu banyak, Deni lari terbirit-birit. Lebah-lebah itu tidak membiarkan musuhnya pergi begitu saja. Satu.. dua.. tiga.. lebah-lebah itu menghajar dengan sengatan. “Aduh… tolong…!”
Byur!! Deni menceburkan dirinya ke sungai. Tak lama kemudian, lebah-lebah itu pergi meninggalkannya yang sedang kesakitan. “Mengapa Vina tidak menolongku? Jika Vina sayang padaku, pasti sudah berusaha menyelamatkanku. Semua ini salah Vina!”
Ketika sampai di rumah, Deni kembali menyalahkan Vina seperti biasa. Vina diam sejenak, lalu mengambil selembar kertas putih.
“Den, apa yang kamu lihat dari kertas ini?”
“Itu cuma kertas putih, tidak ada gambarnya,” jawab Deni. Kemudian Vina mencoret kertas putih dengan sebuah titik berwarna hitam.
“Apa yang kamu lihat dari kertas putih ini?”
“Ada gambar titik hitam di kertas putih itu!”
“Den, kenapa kamu cuma lihat satu titik hitam pada kertas putih ini? Padahal sebagian besar kertas ini berwarna putih. Gampang sekali kamu melihat kesalahanku! Padahal masih banyak hal baik yang telah kulakukan padamu.”
Vina berjalan pergi meninggalkan Deni yang duduk termenung. Apa kamu seperti Deni?