• Uncategorized 20.11.2008
    Wah setelah sekian lama mencari cari.. akhirnya ketemu juga cerita ini di komputer g.. cerita dibawah ini menceritakan kisah cinta seorang perempuan yang tragis dan sangat menyentuh hati.. g suka banget cerita ini.. langsung aja deh ya.. silahkan dibaca dan diresapi makna dari ceritanya..Dear all, sharing dibawah ini adalah pemenang dari kegiatan “SK Valentine Writing Contest”, yaitu lomba membuat tulisan ttg Valentine bulan Februari lalu yg diadakan di milis Single Katolik

    Sesuai dgn permintaan penulisnya, yaitu Milky, supaya email ini dapat disebarluaskan dengan harapan dia dapat bertemu kembali dgn kekasihnya yg dulu. Karena cerita ini true story yg dialami oleh Milky sendiri. Marilah kita sama2 doakan agar Milky dapat meraih kembali cintanya dan membantunya dgn cara menyebarluaskan cerita ini.

    From : Milky Lie (milky_lie@yahoo.com)

    Cinta yg tak dapat kuraih

    Dear Milist,

    Di hari Valentine ini, saya ingin mensharingkan kehidupan pribadi saya. Semoga sharing ini dapat memberikan warna baru akan arti cinta untuk rekan-rekan semua.

    Saya berasal dari keluarga blasteran dimana papa saya berasal dari Indonesia, sedangkan mama saya berasal dari Amrik. Dilahirkan sebagai anak tunggal dari keluarga yang memiliki segalanya, seharusnya merupakan kebahagiaan untuk saya. Segala yang saya inginkan, pasti akan dipenuhi. Kedua orang tua saya termasuk yang berpikir, dengan harta dan kekayaan, saya dapat bahagia.

    Kejadian buruk menimpa saya, ketika saya duduk di SMP kelas 2. ketika itu saya ikut didalam pesta ulang tahun teman baik saya. Siapa yang menyangka kalau ada seorang teman saya yang menaruh obat tidur ke dalam gelas minuman saya pada saat itu. Akhirnya saya pun tidak sadarkan diri. Ketika terbangun, saya sudah berada dalam kamar dalam keadaan tubuh telanjang. Disampingku seorang teman, yg merupakan teman satu gank ku juga sdg tertidur dan keadaan telanjang pula. Saya bingung dan marah, saya memaki dan melemparkan semua barang-barang yg ada disana ketubuh lelaki bejad itu, yang sudah tega menyetubuhi saya ketika tidak sadarkan diri. Tetapi apa yang dikatakan “bajingan” itu ? Dia katakan bahwa dia mencintai saya. Dia lakukan ini karena dia sayang dan cinta kepada saya. Apakah cinta dan sayang dihargai dan di nilai dengan tubuh dan sex ? Dia menangis dan berlutut untuk meminta maaf. Ketika itu Perasaan saya hancur. Saya melihat masa depan saya menjadi suram. saya jijik dengan dia dan terlebih dengan tubuh saya sendiri. Saya ingin bunuh diri, tetapi dia menahan saya. Nasi sudah menjadi bubur, karena kelalaian saya, akhirnya saya harus dirusak oleh teman saya sendiri.

    Akhirnya, saya pun mulai merokok, minum minuman keras dan terakhir saya mengkonsumsi obat-obatan. Itu semua untuk menghilangkan bayangan dari “malam laknat” yang harus saya alami. Saya berniat menghancurkan diri saya, kecantikan saya dan segalanya yang sudah membuat saya hancur. Bahkan dua kali saya mengalami kecelakaan ketika saya menyetir mobil, yang akhirnya membuat saya harus mengalami dua kali operasi plastik pada wajah saya.

    Kejadian keduapun terjadi. Ketika “bajingan” itu mulai mengajak dan memaksa saya untuk melakukan hubungan seks kembali. Saya sudah menolak dan saya marah dengannya, tetapi dia menggunakan ancaman unt melaporkan kepada kedua orang tua saya. Saya tidak ingin menyakiti perasaan kedua orang tua saya, yang sudah mempercayai dan membesarkan saya. Akhirnya dengan terlebih dulu saya mencekoki diri saya dengan obat tidur, kejadian itupun kembali terjadi disalah satu rumah yang saya miliki. Karena saya memang memiliki beberapa rumah di beberapa kota.

    Buah dari kejadian itu, akhirnya membuat saya pun pregnant. Saya bingung, takut dan tidak tahu harus berbuat apa. Tidak mungkin saya melahirkan benih dari lelaki bejad seperti dia. Bagaimana dengan masa depan dan kebahagiaan saya ? Akhirnya seorang diri dengan menggunakan obat-obatan, bayi itupun harus keluar dalam keadaan meninggal dan berakhir wc kamar mandi. Sedih, sakit hancur, dan berdosa, itulah semua perasaan saya ketika itu.

    Kejadian ketiga dengan ancaman yg sama, mulai dilancarkan lagi. Tetapi untuk kali ini saya sudah berniat menolaknya, apapun ancaman dan alasannya. Saat itu saya mulai mengenal seseorang di kota lain. Orangnya baik, ramah dan enak diajak bicara. Saya mengenalnya dari salah seorang teman baik saya yang pindah ke kota tersebut. Karena mengenalnya, yang membuat saya terus kuat bertahan untuk menolak ajakan dan godaan dari lelaki bejad itu.

    Saya mulai menyukai orang ini (sebut saja A). awalnya hanya iseng ngobrol lewat telepon, tetapi lama kelamaan saya benar-benar menyukai. Dia orang yang sederhana, bukan berasal dari keluarga yang kaya tetapi cukup, dan memiliki wawasan yang luas walaupun masih smp. Wajahnya pun tidak ganteng, tidak tinggi dan terlihat malu-malu kalau diperhatikan. Tetapi dari dia banyak hal yang saya pelajari, yang dulu mungkin terpikir pun tidak pernah. Dulu yang kemana-mana saya selalu menggunakan BMW merah kesayangan saya, makan direstaurant berbintang dan berpakaian yg serba bermerek, mulai belajar yang namanya naik bus kota, makan direstaurant sederhana, dan berpakaian yang tidak terlalu mahal.

    Kala saya membutuhkan teman untuk bercerita, dia selalu sedia mendengarkan. Bahkan seringkali dia telat makan, karena harus menerima telepon dari saya. Memang itulah karakternya yang selalu mau mendengarkan masalah-masalah orang. Teman saya sendiri yang mengatakannya, karena dia pun selalu curhat dengannya. Menelpon atau bertemu dengannya, adalah waktu yang paling saya selalu nantikan. Waktu-waktu jam sekolah, adalah waktu yang paling menyebalkan dan terasa lama sekali.

    Akhirnya pada bulan February, walaupun saya takut, tetapi saya menceritakan seluruh kehidupan saya kepadanya. Semua ini karena saya ingin jujur dan ingin mengetahui reaksi darinya, walau jauh dalam hati, sayapun takut kalau dia akan menjauhi dan menolak saya. Tetapi reaksi yg ada sungguh diluar dugaan saya. Dia dapat menerima kekurangan saya. Bahkan menasehati dan membimbing saya untuk lepas dari segala kecanduan saya. Anehnya, saya pun mau dan menurutinya. Dengan kesabaran dan pengertiannya, saya mulai mengurangi “jatah” kecanduan yang saya gunakan.

    Sebulan kemudian, saya menyatakan menyukainya. Saat itu dia tidak menerima maupun menolak saya, dan meminta waktu untuk berpikir. Saya sangat takut, apakah dia akan menolak karena keadaan saya yang sudah tidak “virgin” dan kehidupan gelap lainnya. Apakah dia dapat menerima kalau cewe yang “menembak” terlebih dahulu. Semua ketakutan itu menghantui pikiran saya. Takut kalau dia menjauhi saya, dan takut penolakan itu akan membuat saya down dan jatuh ke dalam kesepian dan kehidupan gelap kembali.

    Beberapa hari kemudian, dia mengatakan ganjalan yang membuat dia tidak menjawab langsung pernyataan saya. Semua itu dikarenakan dia minder dengan kekayaan saya, dengan diri saya yang katanya terlalu cantik dan tidak sebanding dengannya. Semua itu yang membuat dia tidak pernah berpikiran untuk berpacaran dengan saya. Dia membantu saya dengan tulus sebagai seorang teman. Tetapi ketika saya tanyakan mengenai “kekurangan” saya, ternyata dia dapat menerima semuanya itu.

    Setelah beberapa bulan berjalan, hubungan kami berjalan dengan baik. Dia bukan seorang yg bermulut manis atau penggombal, tetapi merupakan seorang yang penuh perhatian dengan kepolosannya. Kejujuran didalam hubungan kami, itulah yang diutamakan. Setiap berbicara dan dekat dengannya, saya meraskaan bahagia dan tenang. Dia pun seorang yang sabar, dewasa dan pengertian didalam menjalani hubungan kami. Tidak pernah sekalipun dia mengajak saya untuk berhubungan badan, bahkan kissingpun dia tidak berani. Hanya ketika saya birthday, dia memberikan kissing di pipi. Cinta yang dia berikan didasari oleh perasaan sayang yang tulus, bukan oleh nafsu semata, sungguh membuat saya merasa di hargai dan mengerti akan arti sebuah cinta yang tulus.

    Akhirnya orang tua saya pun mengetahui hubungan saya. Papa sangat marah dan tidak menyetujuinya. Mama hanya diam, dan tidak bicara apa-apa, walau sebenarnya mama tidak melarang. Karena saya sudah bercerita tentang dia kepada mama. Bahkan papa melarang saya untuk pergi menemuinya. Untuk menulis surat pun saya harus sembunyi-sembunyi menulisnya dengan menggunakan lampu kecil di meja belajar saya dan memberikannya melalui pengasuh pribadi yang sudah saya anggap sebagai cici angkat saya sendiri untuk mengirimkannya.

    Sampai suatu hari, papa memberitahukan bahwa saya harus bertunangan dengan anak dari relasi bisnisnya. satu hal yang membuat saya kaget, ternyata orang itu adalah orang yang sudah menghancurkan hidup saya. Lelaki tidak tahu malu, yang berotak mesum dan mencemarkan kesucian saya. Dia gunakan kekayaan dan bisnis orang tuanya unt mendapatkan saya. Papa yang tidak tahu hal ini,begitu menyanjung si “manusia mesum” ini. Papa hanya melihat kekayaan dan status sosial, karena sama-sama dari kalangan atas yang memiliki perusahaan, dibandingkan dengan perasaan saya dalam memilih pasangan. Bahkan rencana untuk bertunangan pun sudah mulai diatur dan pikirkan. Padahal saya seorang anak yang masih duduk di smp. Semua itu papa lakukan unt kemajuan bisnisnya. dan mama tidak bisa berbuat apa-apa.

    Akhirnya saya kabur, dan bersembunyi di rumah yang lainnya yang memang kosong dan hanya sebagai asset ataupun tempat istirahat. Yang membuat saya kembali kerumah adalah karena menuruti kata-kata dari dia yang terus dengan sabar menasehati saya. Akhirnya saya pun kembali, dan hasil dari “pelarian” ini membuat papa mau sedikit mengalah dengan mengundur pertunangan tersebut hingga saya lulus sekolah.

    Beberapa saat kemudian, berita lain yang sangat mengguncangkan saya, bahwa orang tua saya akan bercerai. Ternyata selama ini hubungan mereka sudah retak, tetapi mereka berusaha menutupi dan mempertahankannya. Keputusan pada akhirnya, mereka bertekad untuk berpisah. Karena Mama tidak memiliki sanak saudara, apalagi saat itu mama baru juga melahirkan “adik” baru unt saya. Akhirnya mama memutuskan untuk kembali ke negaranya. Saya yang bingung dan tidak tahu harus memilih, pada Akhirnya memutuskan untuk ikut dengan mama dan adik saya yg turut dibawanya, pergi menyusul mereka ke amrik.

    Saya tidak berani bertemu dengannya. Saya takut, Takut tidak dapat meninggalkannya. Tetapi saya pun tidak tega melihat mama yang pergi dan hanya tinggal bersama seorang baby kecil. Akhirnya saya hanya dapat menulis surat yang saya tulis didalam pesawat. Tanpa kata-kata putus ataupun perpisahan, saya meninggalkan orang yang saya sayangi. Dengan perasaan hancur dan kepedihan, saya meninggalkan negri yang membesarkan saya.

    Satu lagu yang menjadi kenangan bagi saya ketika bersamanya, yang hingga saat ini selalu saya putar dan putar. Lagu ini merupakan ungkapan dari perasaan saya ketika pertama kali saya menyatakan suka kepadanya. Lagu ini pernah kami nyanyikan bersama ketika di telepon, ketika pertama kita resmi jadian. Dengan sedikit memaksa saya meminta dia menyanyi. Dan dengan lucu dan tidak hafal teks, dia mau nyanyi untuk saya. Bagi saya, saat itu sangat berharga dan saya terharu ketika mendengar dia menyanyikan lagu ini. karena kata-kata dari teks itu, adalah gambaran perasaan saya yang tidak dapat terucap untuknya.

    Kini semuanya hanya menjadi kenangan. Saya yang telah meninggalkan dia tanpa alamat, phone number, atau apapun bahkan saya tidak pernah mengiriminya surat maupun menelponya. Pernah saya mendapat kabar dari pengasuh saya, kalau dia beberapa kali mencari saya. Sampai saya kembali ke Indonesia, dan menelponya, tetapi tidak ada yang mengangkatnya, mungkin dia sudah pindah rumah. Hingga saat ini saya berharap untuk dapat bertemu dengannya, walaupun hanya sekedar untuk melihatnya atau mendengar kabarnya. Tetapi untuk menjadi pacarnya, jujur saya katakan saya tidak berani lagi berharap. Sudah terlalu banyak saya menyakitinya. Sudah terlalu kotor diri saya untuknya. Pengorbanan, cinta dan ketulusan yang telah diberikan, membuat saya takut, malu dan minder untuk berharap kepadanya.

    Ternyata harta, kecantikan maupun pendidikan yang tinggi dapat dikalahkan dengan perhatian, kepolosan dan ketulusan yang dimilikinya. Andaikan saya dapat memutar waktu atau bertukar tempat, saya memilih untuk menjadi orang yang dilahirkan biasa, tetapi hidup dengan orang-orang yang mencintai saya.
    Dimanapun dia saat ini, saya menaruh setitik harapan, berharap melalui tulisan ini, dia dapat membacanya dan mengenalinya. Andaikan “miracle” itu ada, `ingin`, `ingin`, `ingin` sekali aku bertemu dengannya. Walaupun hanya satu hari, satu jam, ataupun satu menit. Aku ingin melihatnya, memeluknya dan membisikkan kepadanya, “Aku masih tetap mencintaimu, kamu sudah mengisi hati dan hari-hariku. walau aku tidak dapat memilikimu,tetapi aku bersyukur sudah mengenalmu”.

    Mungkin hanya Tuhan
    Yang tahu segalanya
    Apa yang kuinginkan
    Disaat-saat ini.Oh
    Kau takkan percaya
    Kau selalu dihati
    Haruskah ku menangis
    Tuk` mengatakan yang sesungguhnya
    Kaulah segalanya untukku
    Kaulah curahan hati ini
    Tak mungkin ku melupakanmu
    Tiada lagi yang kuharap hanya kau seorang

    Lagu ini yang pernah saya ketikkan untuknya
    Lagu ini yang pernah saya berikan kepadanya
    Lagu ini yang saya perdengarkan ketika mengatakan suka kepadanya
    Lagu ini yang menjadi harapan untuk saya bertemu dengannya

    With Love
    Milky (Anastasia F.A )

    bener bener cerita yang bagus.. g ambil dari salah satu milis yang g join di yahoo (diawal cerita dah ada juga darimana asal pertamanya) thx juga buat Anastasia F.A buat ceritanya yang bagus ini.

    Posted by mahenda @ 3:32 pm

    Tags: ,

  • 152 Responses

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *