• Personal 20.11.2008

    g mo sekedar sharing aja.. nih g ada cerita cinta yang bagus buat dibaca dan direnungkan.. cerita berikut ini g dapet dari salah satu milis di yahoo.. dan tersimpan di arsip komputer g.. makasih kepada peng-forward dan penulis yang udah bikin cerita yg bagus ini.. enjoy~

    Kami teman akrab dari SMA.
    Dia, Maharani, merupakan salah satu ‘kembang’ di sekolahku dulu.
    Anaknya supel, ramah, pintar, aktif di OSIS dan juga kegiatan ekstra
    kurikuler di sekolah.
    Aku sendiri bukan tipe org yg supel dan jd rebutan cewek2. Aku cuma
    cowok biasa, yang ke sekolah naik bis, dan juga ngga terlalu ngetop
    di kalangan anak ‘gaul’ SMA.
    Satu kelebihanku hanya pd keenceran otakku, yang membuat aku menjadi
    salah satu siswa teladan di sekolah.
    Tapi herannya, kami berdua bisa akrab, dan aku termasuk salah satu
    teman tempat dia curhat masalah2 pribadinya.

    Pertama kali bertemu, terus terang, aku tdk terlalu tertarik.
    Memang dia manis, tapi bukan tipeku. Biasa aja lah.
    Tapi lama-lama kenal, ngobrol, aku jd tertarik dgnnya, dan itu
    membuat
    dia keliatan semakin cantik di mataku setiap hari.
    Aku mengagumi keceriaan dan ketulusan yang dia miliki dalam menjalani
    hidupnya, mensyukuri apa yang dia dapat, dan membantu orang-orang di
    sekitarnya. Dan itu juga yang menurutku membuat dia bisa menjadi
    salah satu ‘kembang’ di sekolah, dan banyak ditaksir teman2 cowok..
    Kira-kira setahun aku kenal dia, aku menyadari bahwa aku sudah jatuh
    cinta sama dia. Tapi, tidak pernah terlintas di otakku untuk
    menyatakan perasaanku
    kepadanya. Karena aku pikir, dia tidak pernah punya rasa cinta
    kepadaku, dan aku
    takut hal itu hanya akan mengubah hubungan kami yg tadinya manis
    menjadi pahit. Terlebih, dia waktu itu punya pacar, dan aku tau,
    dia sangat mencintai pacarnya itu.

    Lulus SMA, aku dapat beasiswa utk melanjutkan sekolah ke negri Paman
    Sam. Jauhnya jarak tdk membuat hubungan kami menjauh.
    Terlebih dgn adanya internet, hampir setiap hari kami selalu kontak
    melalui email, sehingga kami bisa selalu mengetahui keadaan kami
    berdua belum lg dgn chating pd hari2 libur.
    Akhirnya, setelah 6 thn berpacaran, dia putus juga dengan pacarnya
    waktu SMA dulu. Dan walaupun banyak cowok2 yang deketin dia, tapi
    dia tetap memilih sendiri dulu, karena dia mau berkonsentrasi menyelesaikan kuliahnya,
    dan mencari kerjaan begitu lulus kuliah.
    Karena aku jg sambil bekerja sambilan di sini, jadi aku punya sedikit
    uang yang bisa kugunakan untuk menelfon dia minimal sekali sebulan,
    terutama setelah dia putus dari pacarnya.
    Dan sekitar 5 thn kami tdk pernah bertemu muka, aku tetap menyimpan
    rasa cintaku yang paling dalam untuk dia.
    Tapi aku tidak pernah berani untuk mengutarakan cintaku kepadanya.
    Beberapa teman kami mengatakan, kalau dia sebenarnya jg punya
    perasaan yang sama terhadapku, dan itu yang bikin dia tetap bertahan ngga
    punya pacar setelah putus.
    Tapi aku tetap saja tidak yakin, dan tdk pernah memiliki keberanian
    untuk mengatakan cinta kepadanya.
    Aku takut, kalau aku akan mengalami penolakan, dan hubungan kami
    menjadi tidak sebaik dulu lagi.
    Selain itu, setelah dia putus, dari cerita2 dia, aku tau kalau dia
    sempat naksir cowok2 lain, tapi tidak pernah sampai pacaran..
    Sementara, sampai saat ini, aku tidak ada hubungan dekat dgn cewek
    manapun. Aku tetap mencintai dia, walaupun aku tidak berani
    mengutarakan isi hatiku kepadanya…

    Setelah lulus, dia bekerja di salah satu perusahaan swasta, dan
    membuat dia harus banyak tugas ke luar daerah, terutama daerah
    terpencil.
    Sedangkan aku, setelah lulus, mendapat kerja di salah satu perusahaan
    manufacturing di US. Hidup sendiri di negri orang, akhirnya
    membuatkusering berkeinginan untuk punya istri, yang bisa jd pendamping setiaku di sini.
    Dan aku sangat mengharapkan kalau itu adalah Maharani.
    Tapi sekali lagi, kekerdilan hatiku membuat hubungan kami tdk pernah
    mengalami kemajuan, masih sama seperti SMA dulu.

    Setelah tiga tahun kerja, aku memutuskan bahwa aku akan meminta
    Maharani untuk menikah denganku, dan ikut aku ke Amrik.
    Aku mengumpulkan keberanian untuk membicarakan hal itu dengannya.
    Tapi setelah 6 bulan kucoba, setiap aku menelfon dia, aku selalu
    menghadapi ketakutan yang sama. Aku sangat takut membayangkan dia
    akan menolak permintaanku..menolak
    perasaanku kepadanya yang sudah aku simpan selama 9 thn ini…

    Senin, September 2000, aku menelfon Maharani.
    Ibunya bilang, dia dinas ke pedalaman Maluku selama 1 bulan.
    Aku kaget, krn Rani tdk memberitahuku di email.
    Biasanya dia selalu cerita kalau dia akan tugas ke daerah, sehingga
    aku tdk bertanya-tanya kalau dia tdk mengirim email selama jangka
    waktu tertentu. Malam itu, aku tdk bisa tidur. Aku merasa sangat kesepian
    dan kehilangan. Akhirnya..menjelang subuh, aku menghidupkan komputer
    dan…chating.
    Ternyata, pagi itu, aku mendapat teman ngobrol yang sangat asik, dan
    bisa mengurangi rasa sepiku.
    Nadia, teman chatku itu, bilang kalau dia selalu online di situs itu
    setiap hari, pd jam itu. Kami janjian untuk chat lagi besok harinya.
    Setelah seminggu kami chating, aku merasakan getar yg beda pd saat
    aku chating dgn dia. Aku merasa aku mulai jatuh cinta kepadanya.
    Kian lama, omongan kian ‘memanas’, dan akhirnya kami saling terbuka
    bahwa baik aku maupun dia sedang tdk punya siapa2, dan kami
    sebenarnya sudah ingin berumah tangga. Akhirnya, kami sepakat untuk saling mengirim
    pict.
    Ternyata, begitu aku lihat gambarnya, aku terpana….dia merupakan
    teman SMPku dulu!!
    Detik itu juga aku langsung menelfon dia, dan kami bicara di telfon
    sekitar 5 jam!! Pembicaraan berakhir dengan kalimat…AKU AKAN
    MENIKAHI DIA BULAN
    DEPAN!!!
    setelah berbicara dengannya, aku lgsg menelfon kedua orang tuaku di
    jakarta, utk mempersiapkan lamaran.
    Kedua orang tuaku kaget, tapi mrk jg sangat bahagia, krn akhirnya aku
    menikah juga…

    Kemudian, aku lgsg mengurus izin selama 2 bln utk menikah dan
    honeymoon. Setelah menunggu seminggu, izin keluar, dan aku langsung
    ke Jkt.
    Aku sangat berbahagia. Aku tak sabar untuk segera menikah, honey
    moon, dan memboyong istriku ke amrik.
    Maharani belum aku kabari, krn dia belum pulang dr dinasnya.
    Begitu tiba di Jkt, aku sibuk mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan
    untuk melangsungkan pernikahan.
    Dua minggu kemudian, aku dapat email dr Maharani, yang isinya
    mengatakan kalau dia sudah kembali, dan minta maaf tdk memberitahu,
    karena waktu
    itu keputusannya mendadak.
    Membaca email dari dia, aku merasa sebagian hatiku hilang.
    Dan aku sadar, bahwa aku tdk akan pernah bisa memiliki dia.
    Saat itu juga, aku langsung mengangkat gagang telfon utk berbicara
    dengannya.

    Dia sangat kaget sekali mendengar aku ada di jakarta.
    Dan nada suaranya terdengar sangat bahagia.
    Tiba-tiba aku merasakan ketakutan yang amat sangat.
    Aku takut kalau aku telah melakukan kesalahan besar…
    Aku cuma bisa bilang sama dia, kalau aku sengaja tdk memberitahu, krn
    aku ingin memberikan kejutan utknya…

    Sorenya, aku menjemput dia ke kantornya.
    Dan saat melihat dia kembali setelah 7 thn tdk bertemu, aku menyadari
    bahwa dia merupakan wanita yang paling aku cintai dalam hidupku!
    Aku merasa semangat hidupku ada dlm sinar matanya yg berbinar,
    celotehannya, gelak tawanya…
    Aku betul2 sadar kalau aku sedang melakukan hal paling bodoh dalam
    hidupku! Dan tiba-tiba aku merasa sangat takut untuk mengatakan
    kepadanya kalau
    aku akan menikah DUA MINGGU lagi!!!!

    Omongan terus bergulir di antara kami.
    Tapi aku jd kehilangan selera. Aku bingung. Dont know what to
    say..dont know what to do..
    Akhirnya dia memegang tanganku, dan bertanya, “Yoga, elo kenapa? ada
    yg ngga beres? kok gue liat dari tadi kayanya elo aneh sih?”
    Aku menggenggam erat tangannya. Aku ciumi. Dan tiba-tiba air mataku
    menetes. Aku ambil nafas dalam. Aku beranikan diri menatap matanya.
    “Rani, i’m really really sorry for this…but i have to tell you that…i’m here
    coz i’m gonna get married within two weeks, with my old friend,
    Nadia”

    Maharani kelihatan begitu kaget. Dia menatapku tak percaya.
    Kemudian dia lepaskan tangannya dr tanganku.
    Dia tutupi wajahnya dgn kedua tangannya.
    I dont have any idea, dia bakal ngapain.
    Tapi kemudian…kulihat air mata keluar dr celah-celah
    jarinya..dan… dia terisak-isak!
    Pelan-pelan, aku rengkuh tubuh mungilnya. Aku berbisik lembut, “Why
    are you crying, Ran..?”
    Tapi dia tetap menangis, dan aku hanya bisa memperat pelukanku pd
    bahunya. Berbagai macam pikiran melintas di benakku, mengapa Rani
    menangis.
    Does she love me? Is she sad knowing that i’m gonna get married?
    Is she happy?? Tapi aku tetap tdk mendapat gambaran pasti, mengapa
    dia menangis.

    Setelah dia agak tenang dr tangisnya, dia menatapku.
    “Sorry Yog, mgkn elo kaget ngeliat gue nangis. Terus terang, gue
    emang ngga nyangka bakal denger berita ini.
    Gue udah seneng td elo ada di sini, gue pikir emang elo sengaja ke
    sini utk jenguk kampung halaman.
    Sorry Yog, I’m so sorry udah nangis. Gue doain biar elo bahagia.
    Mudah-mudahan aja istri loe baik, krn elo merupakan orang yg sangat
    baik di mata gue.. Beruntung sekali dia bisa menikah ama
    elo…Selamat ya Yog..mudah-mudahan pernikahan elo selalu bahagia…Gue td nangis krn
    gue pikir, elo ke sini utk melamar gue, dan gue udah seneng ngebayangin bakal jd istri
    loe…”

    Aku ngga sanggup denger ucapan dia lagi. “Ran, elo emang baik banget.
    Gue seneng bisa jd temen loe selama ini. Tapi elo salah kalo elo
    pikir gue happy mau nikah ama dia. GUE CINTA AMA ELO, RAN!!!! dan gue ngga
    pernah berani untuk ngomongin ini ke elo. gue takut elo nolak
    gue…gue takut ngerubah persahabatan kita jd hal yg ngga enak. dan walaupun skrg
    udah terlambat, gue cuma mau elo tau, kalo gue udah cinta ama elo sejak 9
    thn yg lalu!! i’m sorry for saying this, but i want you to know that
    i love you….and i wanna love you more, more and more everyday!”
    akhirnya…happy ending deh! Aku ngga jd nikah ama Nadia, tapi sama
    Rani! dan itu pernikahan terkonyol yg pernah ada di bumi ini, i
    think.. krn nama calon mempelai wanita berbeda dgn yang di undangan
    pernikahan… dan aku mempertaruhkan banyak hal utk tetap melakukan
    pernikahan ini. tapi aku ngga peduli!!!!!!
    yg penting, aku dan rani bisa menikah, sesuatu yang ternyata sama-
    sama kami impikan beberapa tahun belakangan ini…
    setelah menikah, kami lgsg terbang ke amrik, dan hidup bahagia
    di sana sampai skrg.

    dgn sharing cerita ini, aku cuma mau bilang ke kalian yg sedang in
    love with someone, jgn pernah takut utk menyatakan rasa cinta kamu ke
    org yg kamu cintai…
    krn kamu ngga sadar, kebahagiaan seperti apa yg akan kamu lepaskan
    kalau kamu ngga menikah dgn dia…

    good luck buat semua org di muka bumi ini yg sedang jatuh cinta…
    mudah2-an kalian semua bisa menikah dgn org yg kalian cintai, dan
    merasakan kebahagiaan seperti yang skrg dirasakan olehku dan istriku,
    Maharani.

    oleh: unknown arthor (g lupa sapa nama pengarang, g dapat ini dari milis yahoo)

    Posted by mahenda @ 3:25 pm

    Tags: ,

  • 49 Responses

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *